Selasa, 29 April 2008

KONSEP BARU DISTRIBUTOR OBAT

Konsep baru distributor obat

Industri Farmasi memang menjanjikan kue yang besar bagi investor, perkembangan industri farmasi ditandai dengan kebijakan pemerintah melalui Menteri Kesehatan yaitu Regulasi Penurunan harga Obat, Regulasi dicantumkan Harga Eceran Tertinggi (HET) di setiap obat , peningkatan produksi obat generic, pembentukan apotik rakyat di pasar tradisional, pengadaan Obat Murah Rp 1000 dan yang terakhir nota kesepakatan antara IDI dengan GP Farmasi dalam tindakan pengobatan yang bebas tanpa kontrak dengan principal tertentu melalui penulisan resep obat paten dan mencantum obat generiknya dengan tujuan pengaturan obat menghadapi Globalisasi dan menuju INDONESIA SEHAT 2010.

Harapan Pemerintah bahwa Manajemen obat di Indonesia dapat berjalan dengan Pengaturan yang baik, masyarakat dapat mampu membeli obat yang berkualitas dan masyarakat membeli obat asli / tidak palsu.
Industri farmasi di Indonesia ditandai dengan gencanya pihak asing masuk ke dalam bisnis, principal banyak melakukan merger begitupun dengan distributor.seperti sanofi dengan aventis, Roche dengan bayer , bayer dengan Schering dll.

Melihat jaminan yang baik dari pemerintah, Investor asing yang sudah direstui dengan kebijakan Presiden menerima Investasi Asing sebanyak-banyaknya dengan mempermudah akses untuk investasi asing maka merupakan opportunity bagi perusahaan farmasi asing untuk melebarkan sayapnya di bumi pertiwi.

Perusahaan farmasi didalam mendistribusikan produk melalui jasa distribusi atau biasa disebut PBF (Pedagang Besar Farmasi), distributor ada yang dimiliki langsung oleh principal & ada yang berdiri sendiri.

PBF nasional dengan core bisnis adalah distributor obat-obatan dengan tambahan mendistribusikan consumer/Alkes. System keuntungan dari PBF adalah discount fee yang diberikan principal sekitar 3% s/d 15% tergantung kepada product masing-masing, walaupun margin fee kecil tetapi jika principal yang dimilikinya banyak & brand obat ternama semakin PBF keuntungan semakin besar

Fungsi utama perusahaan distributor farmasi adalah memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan kesehatan (Rumah Sakit & Apotik) dengan memperhatikan kefektifan & keefesiensi PBF.

Selain itu obat yang didistribusikan oleh PBF resmi sudah pasti obatnya asli, diharapkan seluruh pelanggan kesehatan membeli obat langsung ke PBF Resmi

Pelanggan kesehatan memiliki pola yang berbeda dengan pola pelanggan consumer.
Didalam menangani pelanggan kesehatan diperlukan kepedulian yang tinggi terhadap pelanggan berkaitan dengan kesehatan pasien.

Seluruh jajaran PBF harus memiliki jiwa melayani berkaitan dengan obat yang didistribusikan ke pelanggan kesehatan terutama Rumah sakit terutama product live saving.

Pola Distribusi Obat
Pasien Dokter Medical Representative
Pasien Apotik/RS PBF kirim pesanan
Principal Melihat data laporan sales dari distributor, melakukan follow up ke apotik/RS dokter siapa yang menulis resep

Melihat hal ini , kita dapat mengambil kesimpulan yaitu :

1.Distributor Farmasi sangat tergantung kepada kehebatan principal didalam memuluskan promosi obat ke dokter di pelanggan kesehatan.
Principal Farmasi melakukan create demand dengan melakukan approach ke dokter-dokter.Tak ada resep dokter , tak ada penjualan

2.Persaingan antar farmasi mengakibatkan principal melakukan promosi yang gencar ke dokter sehingga budget promosi dapat mengalahkan budget iklan product consumer.

3.Distributor Farmasi harus focus kepada pelayanan ke pelanggan seperti proses order yang mudah, kecepatan pengiriman, ketepatan orderan, kecepatan proses penukaran barang expired, manajemen proses tagihan pelanggan dan profesional salesman dilapangan.

4.Distributor Farmasi harus menjaga hubungan yang sangat baik dengan principal dengan membantu proses sales dengan baik.semakin hubungan yang harmonis dan principal “tidak selingkuh” maka profit distributor semakin besar.

5.Principal lebih menyukai distributor yang dapat mempermudah akses aktivitas harian.Beberapa principal akan pindah dari distributor lama ke distributor baru jika distributor dapat memuaskan kebutuhannya (akses data, discount fee untuk distributor yang murah, system operasional distributor yang baik).

6.Jika principal kecewa dengan PBF yang menjadi distributornya sedangkan kontrak kerja masih panjang, maka principal akan mencari distributor partner yang baru.

7.Distributor harus efisiensi dalam melakukan operasional. Pemangkasan biaya dapat dilakukan dengan berbagai aspek mulai dari memiliki tenaga outsourching, biaya operasional harian sampai meminimalkan biaya entertainment.



Tidak ada komentar: