Rabu, 06 Agustus 2014

Blue Ocean di Bisnis Apotik


Blue Ocean di Bisnis Apotik


 


Bisnis apotek dapat dibandingkan dengan skala ritel umum atau franchise Mart yang marak mengepung masyarakat. Secara teknis bisnis, apotek membutuhkan manajemen khusus karena diferensiasi serta spesifikasi produk yang kuat pada produknya, produk kesehatan, khususnya obat.

Apotek adalah bisnis,sedangkan profesi apoteker sebagai penanggungjawabnya adalah bentuk pelayanan kesehatan. Lalu, bagaimana mewujudkan sinergi yang baik dari segi bisnis dan pelayanan ? Ya, apotek harus menjadi tempat yang nyaman, leluasa, serta ramah dengan pasien atau konsumen. Ramah, leluasa, dan nyaman ini adalah sebuah personifikasi dari tata letak, pencahayaan, serta tata ruang apotek sehingga pengunjung- yang bisa saja bukan pasien atau konsumen, melainkan pengantar atau keluarga- menjadi betah dan merasa “diterima” dengan baik.Kenapa saya menyebut tata letak pada posisi penting ? Ya, ini adalah kesan pertama yang menjadi sentuhan awal ( first touch) yang memberikan efek psikologis “lebih” dibandingkan dengan suasana yang terkesan kaku dan formal.

Selain aspek desain ruangan serta tata letak, pelayanan yang efisien- tepat guna, serta efektif- tepat sasaran untuk pengunjung- konsumen dari pihak apoteker maupun asistennya akan memberikan sentuhan personal yang membuat mereka “percaya” ( trust) dengan sistem pelayanan apotek. Sifat kepercayaan (trust) ini akan menghasilkan loyalitas ( loyalty) konsumen terhadap apotek yang bersangkutan. Senyuman manis dan pelayanan ramah, serta penjelasan yang mudah untuk dipahami oleh konsumen akan membuat konsumen merasa “diterima” dengan baik, dan tentunya, dimanusiakan.



margin high volume.

Apotek adalah bisnis yang sangat menarik dan akan senantiasa ” basah”. Dengan perhitungan bisnis yang tepat dan kuantitatif, beserta manajemen perubahan yang cepat dan responsif dengan pasar, apotek akan selalu jadi primadona. Karena dari segi marketing, apotek memiliki posisi, diferensiasi, dan apalagi bila memiliki brand kuat, bukan tidak mungkin apotek akan memiliki konsumen loyal dalam komunitas tertentu.

Jika menginginkan sebuah “benteng” bisnis yang kuat, metode pembuatan apotek “franchise” dengan menerapkan sistem jaringan seperti yang digunakan oleh sistem Mart, apotek akan jauh lebih kokoh serta responsif dengan pasar. Sebuah konsep “Drug Store” yang cerdas, lengkap, serta stok yang senantiasa mengalir cepat, tentunya adalah pilihan inovatif dalam kompetisi perapotekan yang terlihat dari grafik akan semakin ketat.

Dari grafik terlihat bahwa tren obat ethical ( dengan resep dokter) terus meningkat, berarti bahwa untuk apotek yang setara dengan bisnis skala ritel, dimana volume akan bicara banyak, prospeknya akan sangat cerah. Jika ingin memperbesar profit, maka apotek juga dapat melakukan diferensiasi dengan peletakan obat OTC ( Over The Counter/ Obat Bebas) pada tempat yang bisa dijangkau oleh konsumen, seperti layaknya swalayan, karena untuk OTC ini memang sifatnya likuid.

Apotek juga harus memainkan strategi basis data konsumen, untuk mengikat konsumen loyal, selain strategi low



Serapan pasar obat di Indonesia memang kecil, bahkan salah satu yang terkecil di Asia Tenggara. Namun potensi pasar Indonesia hampir setara dengan Cina dan India. Nah, dari grafik terlihat bahwa potensi “tidur” ini sudah mulai “terbangun”, walaupun sangat pelahan, intinya, pasar apotek adalah sebuah samudera biru yang belum terlalu banyak pemain bermain di dalamnya. Ini adalah sebuah peluang emas! Bagaimanapun, samudera merah, dengan pertarungan berdarah- darah karena pertarungan antar pemain tidak akan menyenangkan bagi penyuka kemapanan, karena dibutuhkan inovasi terus menerus beserta responsivitas tinggi terhadap pasar.

Trade off yang ada saat ini adalah, bagaimana cara membangunkan potensi pasar obat raksasa yang dimiliki oleh Indonesia ? Dan inilah yang menarik dari bisnis bukan ? High Risk High Return, always, business as usual!

Intinya adalah, bagaimana membuat sebuah wujud apotek yang humanis, bersih, ramah, serta memudahkan dan memanusiakan konsumen lengkap beserta penjelasan yang komunikatif dan memudahkan mereka mengenai produk kesehatan. Pelayanan ini harus bersama dengan sistem bisnis yang kuat, responsif dengan pasar, serta memiliki strategi brilian untuk membangunkan potensi pasar saat masih tertidur dan bersaing dengan pemain lain manakala konsumen telah tercerdaskan.

 



 


Tidak ada komentar: