Blue Ocean di Bisnis Apotik
Bisnis
apotek dapat dibandingkan dengan skala ritel umum atau franchise Mart yang
marak mengepung masyarakat. Secara teknis bisnis, apotek membutuhkan manajemen
khusus karena diferensiasi serta spesifikasi produk yang kuat pada produknya, produk
kesehatan, khususnya obat.
Apotek
adalah bisnis,sedangkan profesi apoteker sebagai penanggungjawabnya adalah
bentuk pelayanan kesehatan. Lalu, bagaimana mewujudkan sinergi yang baik dari
segi bisnis dan pelayanan ? Ya, apotek harus menjadi tempat yang nyaman,
leluasa, serta ramah dengan pasien atau konsumen. Ramah, leluasa, dan nyaman
ini adalah sebuah personifikasi dari tata letak, pencahayaan, serta tata ruang
apotek sehingga pengunjung- yang bisa saja bukan pasien atau konsumen,
melainkan pengantar atau keluarga- menjadi betah dan merasa “diterima” dengan
baik.Kenapa saya menyebut tata letak pada posisi penting ? Ya, ini adalah kesan
pertama yang menjadi sentuhan awal ( first touch) yang memberikan efek
psikologis “lebih” dibandingkan dengan suasana yang terkesan kaku dan formal.
Selain
aspek desain ruangan serta tata letak, pelayanan yang efisien- tepat guna,
serta efektif- tepat sasaran untuk pengunjung- konsumen dari pihak apoteker
maupun asistennya akan memberikan sentuhan personal yang membuat mereka
“percaya” ( trust) dengan sistem pelayanan apotek. Sifat kepercayaan (trust)
ini akan menghasilkan loyalitas ( loyalty) konsumen terhadap apotek yang
bersangkutan. Senyuman manis dan pelayanan ramah, serta penjelasan yang mudah
untuk dipahami oleh konsumen akan membuat konsumen merasa “diterima” dengan
baik, dan tentunya, dimanusiakan.
margin
high volume.
Apotek
adalah bisnis yang sangat menarik dan akan senantiasa ” basah”. Dengan
perhitungan bisnis yang tepat dan kuantitatif, beserta manajemen perubahan yang
cepat dan responsif dengan pasar, apotek akan selalu jadi primadona. Karena
dari segi marketing, apotek memiliki posisi, diferensiasi, dan apalagi bila
memiliki brand kuat, bukan tidak mungkin apotek akan memiliki konsumen loyal
dalam komunitas tertentu.
Jika
menginginkan sebuah “benteng” bisnis yang kuat, metode pembuatan apotek
“franchise” dengan menerapkan sistem jaringan seperti yang digunakan oleh
sistem Mart, apotek akan jauh lebih kokoh serta responsif dengan pasar. Sebuah
konsep “Drug Store” yang cerdas, lengkap, serta stok yang senantiasa mengalir
cepat, tentunya adalah pilihan inovatif dalam kompetisi perapotekan yang
terlihat dari grafik akan semakin ketat.
Dari
grafik terlihat bahwa tren obat ethical ( dengan resep dokter) terus meningkat,
berarti bahwa untuk apotek yang setara dengan bisnis skala ritel, dimana volume
akan bicara banyak, prospeknya akan sangat cerah. Jika ingin memperbesar
profit, maka apotek juga dapat melakukan diferensiasi dengan peletakan obat OTC
( Over The Counter/ Obat Bebas) pada tempat yang bisa dijangkau oleh konsumen,
seperti layaknya swalayan, karena untuk OTC ini memang sifatnya likuid.
Apotek juga harus memainkan strategi basis data konsumen, untuk mengikat konsumen loyal, selain strategi low
Serapan
pasar obat di Indonesia memang kecil, bahkan salah satu yang terkecil di Asia
Tenggara. Namun potensi pasar Indonesia hampir setara dengan Cina dan India.
Nah, dari grafik terlihat bahwa potensi “tidur” ini sudah mulai “terbangun”,
walaupun sangat pelahan, intinya, pasar apotek adalah sebuah samudera biru yang
belum terlalu banyak pemain bermain di dalamnya. Ini adalah sebuah peluang
emas! Bagaimanapun, samudera merah, dengan pertarungan berdarah- darah karena
pertarungan antar pemain tidak akan menyenangkan bagi penyuka kemapanan, karena
dibutuhkan inovasi terus menerus beserta responsivitas tinggi terhadap pasar.
Trade
off yang ada saat ini adalah, bagaimana cara membangunkan potensi pasar obat
raksasa yang dimiliki oleh Indonesia ? Dan inilah yang menarik dari bisnis
bukan ? High Risk High Return, always, business as usual!
Intinya
adalah, bagaimana membuat sebuah wujud apotek yang humanis, bersih, ramah,
serta memudahkan dan memanusiakan konsumen lengkap beserta penjelasan yang
komunikatif dan memudahkan mereka mengenai produk kesehatan. Pelayanan ini
harus bersama dengan sistem bisnis yang kuat, responsif dengan pasar, serta
memiliki strategi brilian untuk membangunkan potensi pasar saat masih tertidur
dan bersaing dengan pemain lain manakala konsumen telah tercerdaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar