Launching Produk Obat Baru: Apa yang perlu diperhatikan?
sekarang pertanyaannya adalah bagaimana mempersiapkan, melakukan launching dan analisa pasca launch yang harus dilakukan.
Beberapa tahapan langkah yang dilakukan antara lain:
1. Pre marketing launching activity
2. Launching plan
3. Launching activities
4. Post launching evaluation
Sekarang kita coba cermati satu persatu tahapan tersebut.
Pre marketing
Merupakan rangkaian aktifitas yang dilakukan untuk meningkatkan awareness produk baru, bahkan bila perlu dilakukan edukasi market terlebih dahulu, tertutama untuk para opinion leader (guru besar, kep.bagian di rumah sakit)
Program Edukasi bisa dilakukan berupa RTD (ROUND TABLE DISCUSSION)/mini simposium untuk para opinion leader dlm jumlah terbatas.
clinical trial fase 4 study, mengirimkan beberapa speaker/opinion leader ke acara ilmiah yang topiknya mendukung ke obat baru tsb, atau mendatangkan pembicara ahli tentang obat baru tsb dari luar negeri untuk sharing information dengan para opinion leader.
Program edukasi ini dilakukan dengan cara pyramidal approach, yang artinya level puncak pyramid yaitu para OPINION LEADER DOCTOR'S dulu,
kemudian level tengah pyramid, yaitu para dokter spesialis/MARKET LEADER DOCTOR'S dan kemudian baru masuk ke level bawah dari pyramid yaitu para GP,
dengan obyektif agar bila ada level GP yang ingin konsultasi tentang farmakodinamik dan clinical experience ke senior mereka atau ke para konsultan, maka senior mereka (Specialist / OPINION LEADER DOCTOR'S) sudah aware tentang hal tersebut karena mereka sudah tahu terlebih dahulu.
Launching Plan
Merupakan tahapan yang critical dalam menentukan keberhasilan launching suatu produk baru, karena tampilan data finansial dan estimasi sales harus ditampilkan beserta dengan prakiraan biaya promosi yang diperlukan utk boost launching produk baru tsb.
Merupakan hal yang harus diperhatikan bahwa Launching Plan tersebut harus sinergi dengan marketing plan yang ada, untuk memudahkan proses monitoring dan evaluasi keberhasilannya.
Dalam plan ini disertakan juga rencana utk PR (Public Relation) programnya apakah akan hire Event Organizer independent atau melakukan sendiri program PR tsb.
namun harus diingat kode etik promosi obat ethical yang melarang farmasi utk tidak boleh expose brand name ke publik non medis, untuk itu perlu diupayakan sisi safety dari product exposurenya agar terhindar dari sanksi BPOM.
Berdasarkan pertimbangan budget dan manpower, maka aktifitas launching dapat dilakukan dengan beberapa macam.a.l.:
a. 1 launching besar di kota besar kemudian diikuti dibeberapa kota kecil sebagai snow ball effectnya
b. Beberapa launching di kota kecil baru kemudian diakhiri dengan big/grand launch di kota besar
c. Eksklusif launching utk beberapa/dokter selektif dibeberapa center
d. Bilamana dilakukan di daerah, maka sebaiknya keterlibatan dokter setempat sebagai pembicara pendamping atau moderator sangatlah diperlukan sebagai endorser/local support, karena mereka biasanya lebih didengar di komunitas lokal sebagai figur panutan.
Post launching evaluation
Penilaian sukses tidaknya proses launching bisa dilihat dari beberapa parameter evaluasinya: a.l.:
1. Jumlah peserta yang hadir saat acara ilmiah
2. Jumlah repeat order obat dr apotik ke distributor
3. Hasil pengisian form PMS (Post Marketing Surveillance) baik oleh dokter peresep ataupun komentar pasien.
4. Hasil interview dengan beberapa responden dokter peserta launching.
Namun terlepas dari itu semua, sukses tidaknya launching obat baru bergantung dari kekompakan dan sinergi kerja dari product manager, sales manager, medical manager dan dukungan dari distributor untuk spreading barang ke semua apotik rujukan/panel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar